Kemudian kekayaan rumah tangga AS juga terpangkas sampai USD 15 triliun.
"Skenario ekonomi ini adalah bencana besar," tulis kepala ekonom di Moody's Analytics Mark Zandi dalam laporan tersebut.
Kementerian Keuangan AS memperkirakan pihaknya akan kehabisa uang tunai Oktober mendatang, kecuali jika Kongres AS menaikkan plafon utang.
Namun Partai Republik menolaknya, karena khawatir dengan pengeluaran pemerintah AS.
Namun Moody's mencatat plafon utang tidak membuat pasar keuangan.
Pasar keuangan yakin jika Kongres AS akan mengambil langkah guna menyelesaikan masalah.
“Ironisnya, karena investor tampak begitu optimistis bahwa drama ini akan ditangani, pembuat kebijakan mungkin percaya bahwa mereka tidak perlu khawatir,” tulis Zandi.
“(Padahal) Ini akan menjadi kesalahan yang mengerikan,” sambung Zandi.
Dampak yang terjadi sejauh ini di Wall Street masih jauh lebih kecil daripada kondisi 2011 dan 2013.
KOMENTAR