Lalu, apa sebenarnya alasan di balik keberanian Filipina mendukung pakta AUKUS yang justru bisa mengancam negaranya sendiri?
Tidak lain dan tidak bukan adalah sikap Amerika Serikat yang selama ini secara gamblang membela Filipina.
Filipina sendiri, di sisi lain, murka sejadi-jadinya dengan ulah China di wilayah lautnya yang berulang kali mengirim puluhan hingga ratusan milisi laut.
Dalam kondisi zona ekonomi eksklusifnya yang terancam oleh kehadiran China tersebutlah, AS hadir sebagai pembela.
Pada Juli lalu, AS bahkan melontarkan ultimatum agar China tidak menyerang angaktan bersenjata Filipina di Laut China Selatan jika negara itu atau mereka akan mengaktifkan perjanjian pertahanan bersama antara AS dan Filipina tahun 1951.
Salah satu pasal dalam perjanjian itu berbunyi, “Setiap pihak mengakui bahwa serangan bersenjata di area Pasifik terhadap salah satu pihak akan berbahaya bagi perdamaian dan keselamatannya sendiri dan menyatakan bahwa pihaknya akan bertindak untuk menghadapi bahaya bersama sejalan dengan proses konstitusional.
KOMENTAR