“Pembelajaran tatap muka (PTM) kan sebenarnya juga belum berjalan, apa itu kucing-kucingan atau bagaimana, ini yang masih akan kami cari tahu dari kepala sekolahnya,” kata Joko saat dikonfirmasi, Selasa (21/9/2021).
Sama halnya dengan Joko Sumarno, Kepala Dinkes Purbalingga Hanung Wikantono berpendapat sama.
Di mana SMPN 4 Mrebet sempat memulai pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum ada keputusan Satgas Covid-19.
“Sudah berlangsung (PTM) selama satu-dua minggu, terus ada yang bergejala dan banyak yang mengalami hal serupa, demam, flu,” kata Hanung.
Dari temuan itu, kepala sekolah berinisiatif menghubungi dinkes untuk melakukan rapid test antigen secara massal.
Hasilnya, dari 350 sampel usap, ditemukan 90 siswa menunjukkan hasil positif Covid-19.
“Hari ini kami putuskan isolasi terpusat di gedung sekolah,” ujar Hanung.
Itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya klaster penularan Covid-19 baru di Purbalingga.
“Opsinya hanya isolasi terpusat, tidak ada isoman."
"Alasannya 90 kalau dibuat pohon faktor jadi ledakan klaster. Kami tidak mau ambil risiko itu,” ujarnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR