Peristiwa ini dipandang sebagai pertanda rendahnya moral pasukan Tiongkok.
Selain itu, kebijakan satu anak di Beijing diyakini menjadi faktor utama yang mempengaruhi moral tentara.
Sejumlah besar tentara PLA berasal dari keluarga satu anak.
Pada tahun 2012, jumlah tentara yang berasal dari keluarga tersebut mencapai 70%.
Kebanyakan orang China sangat mengikuti pandangan Konfusianisme bahwa anak-anak harus merawat orang tua dan leluhur mereka dengan baik. Beban menghidupi seluruh keluarga ada di pundak anak tunggal.
Kesadaran bahwa tidak ada orang lain yang menjaga orang tua mereka membuat anak-anak ini jauh lebih menghindari risiko.
Mereka cenderung memilih pekerjaan yang aman dan bergaji tinggi daripada mendaftar untuk bergabung dengan angkatan bersenjata.
Sebuah bagian dari media India mulai mengobrak-abrik militer China, terutama pada Juni 2020, bulan ketika bentrokan maut di Lembah Galwan terjadi antara PLA dan Angkatan Darat India.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR