Thorium sendiri tidak dapat digunakan dalam reaktor neutron termal tradisional.
Tetapi setelah menyerap neutron akan berubah menjadi uranium-233, bahan bakar fisil yang sangat baik terutama untuk reaktor garam cair.
Pada Juli 2020, pertemuan antara Luhut dan Prabowo dilaporkan untuk diskusi mereka tentang penggunaan unsur timah.
Sensitivitasnya terletak pada thorium dan uranium yang dapat diekstraksi dari sumber yang tidak konvensional, terutama monasit, yang seringkali berada di dekat sumber daya mineral timah Indonesia yang melimpah.
Kemenham tampaknya tertarik untuk membangun reaktor garam cair thorium berukuran kecil – dengan kapasitas pembangkit listrik 50 megawatt – pada tahun 2025 untuk tujuan keamanan nasional tertentu seperti pembangkit listrik untuk kendaraan laut.
Propulsi nuklir akan membuat kapal tersebut mampu melakukan misi yang lebih lama tanpa perlu sering mengisi bahan bakar, dibandingkan dengan yang bertenaga diesel konvensional.
Tidak pasti apakah langkah-langkah konkret di luar retorika kepemimpinan sedang diambil.
Tapi ada pertanyaan tentang bagaimana kementerian-kementerian ini akan dapat memobilisasi keahlian nuklir dan kemampuan industri secara lokal.
Sudah lama ada skeptisisme tentang kelayakan teknologi reaktor garam cair thorium di kalangan ilmuwan nuklir di Badan Tenaga Nuklir Nasional atau BATAN.
Ilmuwan BATAN mengatakan reaktor garam cair thorium komersial dapat dioperasikan hanya setelah tahun 2040.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR