Insiden-insiden itu, menunjukkan bahwa China bersedia menggunakan ancaman kekerasan untuk menegakkan versi batas maritimnya.
Joko Widodo sama-sama tentatif dalam pendekatannya ke Beijing, terutama dengan perusahaan-perusahaan China yang membiayai dan membangun beberapa usaha infrastrukturnya yang berharga.
Waktu itu, Indonesia berhasil menahan delapan awak kapal pukat dan melancarkan protes resmi, Susi Pudjiastuti yang waktu itu jadi menteri Kelautan dan Perikanan memanggil Duta Besar China Xie Feng untuk meminta penjelasan.
Indonesia selalu mengklaim tidak memiliki perselisihan dengan Beijing di Laut Cina Selatan, tetapi bahkan sejak adanya pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina yang mengklaim kapal pukat itu berada di “daerah penangkapan ikan tradisional China” akan sulit untuk diabaikan.
Meskipun Indonesia telah menenggelamkan ratusan kapal penangkap ikan asing sejak tindakan keras terhadap nelayan ilegal mulai berlaku pada awal kepresidenan Widodo pada akhir 2014, hanya satu yang berasal dari China – dan bahkan yang telah ditangkap pada tahun 2009.
Segera setelah kampanye dimulai, Pudjiastuti menerima surat tanpa tanda tangan di rumahnya, dengan cap Kedutaan Besar China, yang memperingatkan konsekuensi mengerikan jika kapal pukat China yang ditangkap ditenggelamkan, seperti yang berasal dari Thailand, Vietnam, dan negara tetangga lainnya.
Selain itu, baru-baru ini beredar dugaan pembobolan data 10 kementerian dan lembaga negara oleh kelompok hacker China, Mustang Panda.
Diberitakan TribunNews sebelumnya, peneliti keamanan internet Insikt Group, milik media internasional TheRecord, mengungkapkan system jaringan internal 10 Kementerian dan Lembaga pemerintah di Indonesia, termasuk BIN, yang dibobol sekelompok peretas asal China.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR