Saat itu Indonesia menjalin hubungan dengan Soviet, mereka berjanji akan membantu Indonesia bersama dengan China.
Indonesia pun kemudian bersahabat baik dengan China melalui poros Jakarta-Peking, menurut New York Times, dilaporkan China juga melatih insiyur Indonesia mengembangkan bom nuklir.
Baca Juga: Cek Weton Minggu Pon: Beginilah Watak, Rezeki serta Jodoh yang Cocok untuk Orang Minggu Pon
Amerika dan Australia yang sempat menganggap enteng karena reaktor nuklir Indonesia yang kecil, kemudian dibuat ketar-ketir ketika tahun 1965 Hartono mengumukan bahwa 200 ilmuwan nuklir Indonesia menguji bom atom.
Menteri Pertahanan Australia Shane Paltridge pun berujar pernyataan Hartono tidak bisa diremehkan.
Saat itu, Lembaga teknologi Atom dinaikkan menjadi setingkat kementrian, berubah nama menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).
"Sudah kehendak Tuhan, Indonesia segera memproduksi bom atom sendiri," kata Soekarno, dalam pidato di Bandung 24 Juli 1965.
Namun, sebelum proyek itu selesai, rencana itu malah gagal.
Hal itu karena kondisi Indonesia terusik dengan munculnya G30S PKI.
Suksesi kekuasan Soeharto membuat program itu mandek, Orde Baru sama sekali tidak tertarik membuat senjata nuklir.
Nuklir pada era Soeharto hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan, dan pembangunan ekonomi negara.
Baca Juga: Coba Saja Konsumsi Jus Wortel dan Jahe, Manfaatnya Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Mematikan Ini
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR