Pada saat Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia, Ahmad Yani bertugas di Tegal, Jawa Tengah dengan jabatan Letnan Jenderal.
Dirinya mendapatkan mandat untuk membentuk pasukan khusus yang diberi nama Benteng Raiders. Pasukan ini bertugas untuk menghentikan pasukan DI/TII.
Tak hanya itu, saat pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner) terjadi di Sumatera Barat, Ahmad Yani yang saat itu berpangkat Kolonel juga berhasil mengamankan pemberontahan PRRI.
Sederet prestasinya membuat sosok ini memiliki reputasi yang sangat baik.
Ia juga pernah menjabat sebagai kepala Staf Komando Operasi Tertinggi (KOTI) yang berada di bawah komando presiden.
Kemudian, dalam waktu empat tahun sejak memimpin Operasi 17 Agustus di Padang, nama Yani terus melesat.
Sebagai perwira profesional, Yani memperoleh kepercayaan untuk dilantik oleh Presiden Sukarno sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 23 Juni 1962.
Ia pun dikenal sebagai sosok yang bisa menentang kebijakan Sukarno mengenai PKI secara lebih halus dan dapat diterima.
Baca Juga: Cek Weton Minggu Pon: Beginilah Watak, Rezeki serta Jodoh yang Cocok untuk Orang Minggu Pon
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR