Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Singapura berencana menjalani hidup bersama virus corona seperti halnya dengan penyakit umum yang lain, seperti influenza.
Namun, kondisi terbaru Singapura menempatkan rencana menuju “hidup bersama Covid-19” yang diusung negara kota itu dalam bahaya.
Pasalnya, setelah memberlakukan pelonggaran pembatasan Covid-19, terjadi peningkatan kasus Covid-19.
Melonjaknya kasus juga mendorong Singapura untuk memberlakukan pelonggaran lanjut.
Buntut melonjaknya kasus Covid-19, Singapura memutuskan untuk menutup pembelajaran tatap muka (PTM).
Pembelajaran siswa sekolah dasar di negara tersebut akan dialihkan kembali ke daring menjelang ujian nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Pendidikan Singapura pada Sabtu (18/9/2021) menyusul munculnya 935 kasus Covid-19 baru pada Jumat (17/9/2021).
Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di “Negeri Singa” sejak April tahun lalu, melansir Reuters.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR