Namun dalam kenyataannya mereka bukan cuma menjadi polisinya tentara, namun juga mengawasi dan mengatur masyarakat sipil.
Bahkan termasuk terhadap para petani yang memprotes undang-undang wamil karena memberi hak untuk mencomot orang-orang muda dari pekerjaan mereka di sawah ladang.
Dalam perkembangannya Kompetai menjadi cabang dari Dai Nippon Teikoku Rikugun (Angkatan Darat Kekaisaran Jepang).
Untuk tugas normal kemiliteran dalam masa damai, maka Kempetai bertanggung jawab kepada Naimusho atau Depdagri.
Pada wilayah perang atau dalam kekuasaan militer, maka langsung berada di bawah panglima setempat.
Mereka juga diperbantukan pada penguasa sipil yang ada di wilayah tersebut.
Dalam melakukan tugasnya, Kempetai sekaligus juga berfungsi sebagai agen intelijen serta kontra-spionase.
Karena dalam AD Jepang sudah ada korps intelijen sendiri (Joho-kikan), sehingga Kempetai lebih sering bekerjasama dengan dinas rahasia khusus atau Tokomu Kikan.
Salah satu hasil terbesar dalam aksi kontra-spionasenya adalah ketika berhasil membongkar mata-mata legendaris Soviet Dr. Richard Sorge.
Setiap orang yang ditangkap Kempetai, maka “hukumnya” adalah sudah langsung dianggap bersalah. Interogasinya pun dilakukan secara rahasia, dengan menggunakan penyiksaan untuk memaksakan pengakuan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR