"Inggris tetap bertekad untuk membela hukum internasional dan itu adalah saran kuat yang akan kami berikan kepada teman-teman kami di seluruh dunia, dan saran kuat yang akan kami berikan kepada pemerintah di Beijing," katanya.
Sementara itu, berbicara dari Taipei pada hari Jumat, juru bicara kementerian Taiwan Joanne Ou mengatakan pulau itu menyambut baik dukungan internasional tetapi lebih memilih untuk tidak melihat tentara Barat yang berperang memaksakan diri di wilayahnya.
"Tentu saja kami akan sangat menghargai dukungan dari komunitas internasional dan negara-negara yang berpikiran sama, tetapi itu bukan keharusan," kata Ou.
Ou mengatakan Taiwan menyambut baik pembentukan AUKUS "tetapi itu tidak berarti bahwa kami meminta Inggris untuk terlibat dalam konflik di Selat Taiwan."
"Kami bertanggung jawab atas keamanan nasional Taiwan, kami tidak meminta Inggris atau negara lain untuk berperang atas nama kami."
“Membangun di atas fondasi yang kokoh, pemerintah kami akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara lain dengan ide serupa untuk memperluas ruang internasional Taiwan, menjaga demokrasi dan nilai-nilai bersama, dan tatanan internasional berbasis aturan, dan bersama-sama menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik," lanjut juru bicara kementerian.
Berbicara pada pertemuan kepala negara Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Tajikistan melalui tautan video, pemimpin China Xi Jinping mendesak anggota kelompok itu untuk "benar-benar menolak kekuatan eksternal untuk ikut campur di negara-negara di kawasan kami dengan alasan apa pun, dan memegang masa depan pembangunan dan kemajuan negara kita dengan kuat di tangan kita sendiri."
Dia bersumpah untuk menolak "gangguan dari kekuatan eksternal."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR