Makamnya ditemukan pada tahun 1920-an, namun sarkofagusnya kosong.
Ini hanyalah tanda lain dari orang-orang yang ingin menghapusnya dari sejarah.
Rupanya ada yang ingin dia tidak dikenali, bahkan patung yang ditemukan pun menghapus namanya dari patung itu.
Lalu mengubah tubuh yang bentuknya dari seorang wanita menjadi seorang pria, mencoba untuk menunjukkan generasi mendatang bahwa dia tidak pernah ada dan selama waktunya seorang Raja memerintah Mesir.
Sejarawan berbicara tentang misoginis yang hadir dalam budaya Mesir Kuno, ketika sebagian besar wanita dikendalikan dan di bawah pria.
(Misoginis merupakan istilah untuk orang yang memiliki kebencian atau rasa tidak suka terhadap wanita secara ekstrem.)
Bahkan jika Ratu Hatshepsut ini memiliki banyak musih, mungkin Thutmose III (anak tirinya) adalah orang yang membunuhnya.
Anak tirinya ini selalu iri dengan besarnya kekuatan yang dimiliki oleh ibu tirinya itu, begitu juga banyak orang lain.
Kampanye Thutmose III yang dimulai pada 1458 SM untuk menghancurkan setiap bagian terakhir dari sejarah yang memegang nama Hatshepsut, menghancurkan sebagian besar monumen yang mewakilinya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR