Efek samping penyakit tidur
Korban penyakit tidur ini hingga ratusan ribu orang, walaupun sebagian besar masih bisa sembuh.
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap pasien yang sembuh, mereka mengatakan bahwa mengalami kekakuan otot bahkan ketika sedang istirahat.
Berdasarkan kesaksian pasien dan penelitian, dokter p un mencoba obat baru bernama L-dopa yang dikembangkan untuk penyakit Parkinson.
Baiknya, pasien dilaporkan memberikan respon positif terhadap obat tersebut.
Pada waktu yang sama, ketika pandemi penyakit tidur tersebut merebak, wabah influenza (Flu Spanyol 1918) yang terkenal lebih mematikan, juga dimulai.
Namun, beberapa peneliti menyimpulkan penyakit tidur ini mungkin ada hubungannya dengan penyebab infeksi influenza.
Beberapa peneliti meyakini, bahwa kedua wabah itu hanya kebetulan belaka.
Penelitian lebih lanjut mengatakan kemungkinan ada pemicu lain yang memperburuk dampak penyakit tidur, yang sebenarnya mungkin bisa dengan mudah disembuhkan sebelumnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR