Intisari-Online.com – Rupanya negara di Asia yang satu ini sudah memiliki reputasi sebagai ‘raja vaksin dunia’.
Namun, akhirnya tercoreng akibat munculnya kelangkaan vaksin Covid-19, padahal nasib vaksinasi di negara-negara berkembang bergantung pada kapasitas produksi vaksin di negara ‘raja vaksin dunia’ ini.
Sebelum kasus infeksi Covid-19 melonjak drastis di negara ini, produksi vaksin masih memasok kebutuhan dosis vaksin Covid-19 untuk negara-negara berkembang, melalui program Covax yang diinisiasi oleh WHO.
Namun, ketika pandemi merebak di luar kendali akibat mutasi virus Covid-19 melalui gelombang kedua yang melanda negara ini, otoritas negara ini pun terpaksa membatasi ekspor vaksinnya.
Akibatnya, kelangkaan vaksin berlanjut, tidak hanya seantero negara ‘raja vaksin dunia’ ini, tetapi juga di beberapa negara berkembang yang sangat bergantung pada produksi vaksinnya.
Kini, mereka tengah mengejar ketertinggalan produksi vaksin Covid-nya, namun ini mungkin akan memunculkan kekhawatiran baru bahwa produksi vaksin untuk kebutuhan lain menjadi terganggu.
Serum Institute of India (SII), di negara India, merupakan produsen vaksin terbesar di dunia, yang setiap tahunnya mengekspor lebih dari 1,5 miliar dosis vaksin dengan harga terjangkau.
Berlokasi di kota Pune, India, perusahaan ini telah banyak memproduksi jenis vaksin untuk berbagai penyakit, seperti difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, campak, gondok, dan rubella.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR