Karena membuat para tetua terkesan, dia kemudian ditunjuk sebagai kepala biara de Segovia.
Di tempat itulah, biarawan yang ambisius itu bertemu dan berteman dengan Putri Isabella I, yang kemudian bertugas melayani tidak hanya sebagai bapa pengakuannya, tetapi juga sebagai penasihat terdekatnya.
Ketika Isabella menjadi Ratu pada tahun 1474, Torquemada membantu dan mendorongnya menjadi istri Ferdinand dari Aragon, sehingga menggabungkan wilayah mereka.
Pada waktu sekitar ini, ribuan orang Yahudi dan Muslim di Spanyol beralih ke Katolik daripada dianiaya karena tetap memilih keyakinan mereka.
Tetapi Raja Ferdinand dan Ratu Isabella melihat para mualaf yang dipertanyakan ini justru sebagai ancaman bagi kehidupan sosial dan keagamaan Spanyol.
Raja pun berpaling kepada Paus Sixtus IV, meminta izin untuk mendirikan sebuah Inkuisisi.
Yang Mulia berpikir itu adalah ide yang bagus dan pada tahun 1482, dia menunjuk sejumlah inkuisitor, termasuk Torquemada yang disukainya.
Berniat untuk membersihkan negara dari semua bid'ah, biarawan itu menjalankan tugasnya dengan sangat senang sehingga setahun kemudian ia diangkat menjadi Inkuisitor Agung Spanyol.
Pada tahun 1484, dia mengumumkan 28 pasal untuk panduan tim inkuisitornya yang memberdayakan mereka untuk menyelidiki.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR