Mutasi
Dengan menggunakan analisis genetik, para penliti mencatat bahwa C.1.2 mengandung banyak mutasi yang juga ada dalam varian Alpha, Beta, Delta, dan Gamma dari SARS-CoV-2.
Para peneliti menyatakan mutasi ini memudahkan virus untuk memasuki sel target, menolak pengobatan dan vaksin saat ini, dan berpindah dari satu orang ke orang lain.
“Para ilmuwan khawatir tentang variannya, karena seberapa cepat ia bermutasi," kata Dr. Vinod Balasubramaniam, dosen senior di Universitas Monash Malaysia.
Karena varian ini baru beredar beberapa bulan, pengetahuan tentang cara kerjanya terbatas.
Namun, para peneliti melaporkan bahwa kasus varian telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir pada tingkat yang sama dengan varian Beta dan Delta yang saat ini dominan.
Pada bulan Mei, C.1.2 menyumbang 0,2% dari genom yang diurutkan, pada bulan Juni, 1,6%, dan pada bulan Juli, 2,0%.
Dari mana C.1.2 berasal?
“Virus bermutasi sebagian sebagai akibat dari serangan kekebalan,” Dr. Cathrine Scheepers, penulis pertama studi dan ilmuwan medis senior di NICD di Afrika Selatan.
“Ketika seseorang mendapat infeksi dengan virus, antibodi kita mengikat virus ini untuk membunuhnya dan mencegahnya masuk ke sel kita."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR