The New York Times melaporkan apa yang terjadi selanjutnya,
“Seperti kebiasaanya menggunakan kostum yang tidak biasa, Nona Duncan mengenakan syal sutra warna-warni besar yang melilit lehernya dan mengalir dalam lipatan panjang, yang sebagian menutupi tubuhnya dengan bagian belakang ngelewer di belakang.”
“Dia dan pengemudi itu tidak pernah menyadari bahwa salah satu ujung syal itu jatuh di sisi mobil dan tersangkut di roda belakang.”
“Mobil itu melaju dengan kecepatan penuh ketika selendang sutra yang kuat tiba-tiba mulai melilit roda dan dengan kekuatan yang dahsyat menyeret Nona Duncan, membungkus tubunya, lalu melewati sisi mobil, dan menghempasnya dengan keras pada aspal jalan.”
Leher Isadora patah dan dia langsung mati, ketika itu dia berusia 50 tahun.
Setelah kematiannya, pekerjaannya dijalankan oleh beberapa dari enam anak perempuan angkatnya, yang dikenal sebagai ‘the Isadorables’.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR