Ayahnya adalah seorang pecandu alkohol dan memukuli Stalin dan ibunya, membuat mereka pindah dari rumah keluarga pada tahun 1883.
Dekade berikutnya kehidupan Stalin relatif tidak stabil.
Setelah dikeluarkan dari sebuah seminari di kota Tbilisi, Stalin menjadi agitator politik, mengambil bagian dalam pemogokan dan demonstrasi buruh.
Ketika Vladimir Lenin meninggal pada tahun 1924, Stalin menguasai Partai Komunis dan menjadi diktator Uni Soviet.
Stalin meluncurkan serangkaian rencana lima tahun dengan tujuan mengubah negara itu menjadi negara adidaya industri.
Namun, cita-citanya itu rupanya justru membuat Rusia jauh terpuruk ke dalam kemiskinan dan kelaparan hingga membunuh jutaan orang.
Dia juga mengambil tindakan dengan mengeksekusi mereka atau mengirim ke gulag di utara.
Selama Perang Dunia II, ia dipandang sebagai sekutu sekaligus musuh Hitler.
Ketika Nazi Jerman jatuh, ia menggunakan ketidakstabilan di Eropa untuk keuntungannya, mendorong tirai besi melintasi Timur dan membelah Jerman menjadi dua.
Stalin tetap menjadi diktator yang keras sampai kematiannya pada tahun 1953.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR