Intisari-Online.com - Konflik Amerika Serikat dan China sepertinya semakin memanas.
Bahkan konflik Amerika Serikat dan China itu biasa saja berakhir perang.
Memang apa yang terjadi?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Minggu (12/9/2021), seorang pejabat terkemuka di Beijing telah memperingatkan bahwa China bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) sudah semakin dekat.
Peringatan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan militer antara kedua negara adidaya tersebut.
Awal pekan ini, China marah atas kehadiran kapal perusak Angkatan Laut AS di dekat salah satu pangkalan militer pulaunya.
Sebagai tanggapan, Beijing yang marah mengutuk "intimidasi" Washington dan bersumpah untuk memberi pasukan AS balasan yang setimpal.
"Sebuah Kapal Perusak Angkatan Laut AS lewat dalam jarak 12 mil dari sebuah pulau buatan China di Laut China Selatan," kata wartawan investigasi Ben Swann.
"China menyebut tindakan ini sebagai provokasiyang nyata"
Kini, China tengah mempersiapkan balasan yang setimpal dan memberikan tanggapan yang tepat.
Sebab posisi kedua negara sudah semakin dekat.
Yaitupangkalan militer China hanya beradadalam jarak 12 mil dari kapal perusak AS.
Jadi, itu kemungkinan akan dipandang sebagai tindakan perang.
Yang Jiechi, direktur komisi urusan luar negeri pusat, langsung bereaksi melihat kapal perusak AS itu.
"Kami akan membuat AS merasakan balasan yang tepat."
"Kami dapat menyerang langsung ke jantung AS dan sekutunya."
"Kami akan membentuk kembali pemahaman dunia barat tentang intimidasi AS di Laut China Selatan."
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden sudah melakukan telepon dengan Presiden China Xi Jinping.
Itu adalahtelepon pertama mereka selama tujuh bulan.
Kedua pemimpin menegaskan kembali tanggung jawab bersama mereka untuk memastikan bahwa persaingan tidak “berubah menjadi konflik”.
Presiden Biden menjadi semakin frustrasi dengan agresi China di Laut China Selatan dan Selat Taiwan.
Di sisi lain, dukungan ekonomi dan militer AS yang meningkat terhadap Taiwan telah membuat marah China.
China juga menuduh AS ikut campur dalam urusan dalam negerinya.