Sementara itu, pada 1 September, tercatat ada lima kematian, merupakan yang tertinggi dalam satu hari di negara berpenduduk hanya sekitar 1,3 juta tersebut.
Pada 24 Agustus lalu, negara ini mencatat 532 kasus baru, yang dilaporkan sebagai kenaikan harian terbesar sejak pandemi dimulai tahun lalu.
Lonjakan kasus Covid-19 di Timor Leste telah dikaitkan dengan varian Delta yang sangat menular seperti yang terjadi di berbagai negara.
Pada saat itu, mengutip UCA News, Rumah Sakit Nasional Guido Valadares di Dili, rumah sakit rujukan Covid-19 utama negara itu mengalami kekurangan staf.
Hal itu terjadi karena sebanyak 116 staf medisnya, termasuk 26 dokter dan 53 perawat, terinfeksi Covid-19.
Sistem kesehatan di Timor-Leste dikatakan dalam bahaya runtuh. Perdana Menteri Taur Matan Ruak juga mengungkapkan, tanpa 'bantuan' semua pihak, pemerintah tidak mampu 'mengalahkan' virus corona.
“Saya menyesal mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan kita dalam bahaya runtuh,” katanya pada 24 Agustus.
“Pemerintah sendiri tidak akan mengalahkan pandemi ini. Kita semua harus memainkan peran kita dalam memerangi musuh ini,” katanya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR