Tujuan Didirikannya PKI
Menanamkan paham marxisme-komunisme terhadap perjuangan nasional Indonesia merupakan misi yang dimiliki oleh pendiri PKI, Henk Sneevliet.
Cara yang Sneevliet lakukan yaitu dengan menyebarkan pemahamannya tersebut melalui organisasi buruh kereta api di Semarang.
Pada kongres ISDV di Semarang, Mei 1920, ketika nama organisasi ini diubah pertama kali, Semaun menjadi ketua dalam partai tersebut, dibantu Darsono sebagai wakil.
Semaun sendiri merupakan salah satu tokoh penting dalam sebuah organisasi bernama Sarekat Islam.
Di organisasi tersebut, Semaun juga berusaha untuk menanamkan paham komunis yang kemudian menimbulkan perpecahan dua kubu, SI Merah (Komunis) dan SI Putih (Agamis).
Sekretaris, bendahara, dan tiga dari lima anggota komite adalah orang Belanda.
Pada masa itu, PKH menjadi partai komunis Asia pertama yang menjadi bagian dari Komunis Internasional.
Henk Sneevliet mewakili partai pada kongres kedua Komunis Internasional 1921.
Pada kongres Komintern kelima pada tahun 1924, ketika partai ini berubah nama menjadi PKI, Semaun menekankan bahwa "prioritas utama dari partai-partai komunis adalah untuk mendapatkan kontrol dari persatuan buruh" karena tidak mungkin ada revolusi yang sukses tanpa persatuan kelas buruh ini.
Sementara itu, pada Konferensi Prambanan tahun 1925, PKI memutuskan untuk mengadakan perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme Belanda.
Selama setahun persiapan termasuk pergolakan di internal partai, pemberontakan dimulai pertama kali di Batavia.
Namun akibatnya, pada 1927 PKI dinyatakan terlarang oleh pemerintahan Belanda, sehingga hanya bergerak di bawah tanah.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR