Intisari-Online.com - Portugis memulai perdagangan budak Eropa dengan Afrika selama abad ke-15 ketika mereka mulai menculik orang-orang dari pantai barat benua dan mengangkut mereka kembali ke Eropa.
Selama tahun-tahun berikutnya Portugal akan terus menjadi kerajaan global pertama dalam sejarah, terutama karena penggunaan tenaga kerja budak di tambang emas dan di perkebunan gula.
Namun, pada akhir abad ke-16, Inggris dan Prancis mengancam dominasi Portugal dalam perdagangan budak di Afrika utara dan barat.
Portugis mulai mencari daerah baru untuk dieksploitasi, terutama di Kongo, Angola, dan Afrika barat daya.
Namun, mereka tidak menyangka akan menghadapi seorang ratu Angola bernama Nzinga, yang menolak untuk menyerah tanpa perlawanan.
Dalam dekade berikutnya, Nzinga membentuk perjuangan melawan kekuatan kolonial di Afrika.
Melansir The Vintage News, Ratu Anna Nzinga yang juga dikenal sebagai Nzinga Mbande lahir pada awal tahun 1580-an dari Raja Kiluanji dari Ndongo dan istri keduanya Kangela.
Legenda mengatakan bahwa dia diberi nama Nzinga karena dia lahir dengan tali pusar melilit lehernya — kata kerja Mbundu kujinga berarti memutar atau memutar.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR