Intisari-Online.com - Sudah hampir 1,5 tahun pandemi virus corona (Covid-19) terjadi.
Karena pandemi virus corona, hampir 200 juta orang sudah mengidap Covid-19.
Dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semakin khawatir.
Sebab ternyata ada banyak pasien yang diketahui menderita Covid-19 berkepanjangan alias Long Covid-19.
Di mana pasien-pasien yang mengidap Long Covid-19 itu harus berjuang mendapatkan hasil tes negatif Covid-19.
Atau meskipun telah pulih dari fase akut, untuk mencari bantuan medis.
Dan sama seperti asal usulnya yang misterius, penyebab Long Covid-19 juga menjadi salah satu aspek pandemi yang paling misterius.
"Sindrom pasca-COVID ini, atau Long COVID, adalah sesuatu yang sangat dikhawatirkan oleh WHO," kata Maria Van Kerkhove, Pemimpin Teknis Covid-19 di WHO, mengatakan pada konferensi pers.
"WHO memastikan, kami memiliki pengakuan atas ini (Long Covid-19), karena ini nyata," ujar dia seperti dilansir dari Channel News Asia pada Kamis (5/8/2021).
Ada alasan mengapa WHO sangat khawatir dengan pasien Long Covid-19.
Salah satunya karena mereka yang terinfeksi SARS-CoV-2 ini banyak yang menderita efek jangka panjang.
"Kami tidak tahu berapa lama efek ini bertahan."
"Dan kami sedang mengerjakan definisi kasus untuk lebih memahami dan menggambarkan apa sindrom pasca-Covid-19 ini," ungkap Van Kerkhove.
Untuk sekarang, WHO hanya memiliki program rehabilitasi yang lebih baik untuk penderita Long Covid-19.
Rencananya akan ada penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sindrom ini dan bagaimana dokter bisa menanganinya.
Yang jelas, mereka yang mengalami Long Covid-19 terus menerus berjuang untuk pulih dan mengalami gejala yang berkelanjutan.
Mereka menyebutnya fase akut dengan beberapa gejala.
Di antaranya sesak napas, kelelahan ekstrem, kabut otak serta gangguan jantung dan neurologis.
Tak main-main, bahkan ada lebih dari 200 gejala yang dilaporkan.
Hal itu menurut Janet Diaz, Pemimpin Perawatan Klinis dalam Program Kedaruratan WHO yang memimpin upaya Long Covid-19.
Termasuk nyeri dada, kesemutan, dan ruam.
Akan tetapi kondisi setiap pasien Long Covid-19 berbeda-beda.
Ada yang menjadi lebih baik dan kemudian kambuh, dengan kondisi yang bisa datang dan pergi.
Sementara yang lain punya gejala yang baru muncul setelah sembuh dari fase akut.
Yang jelas, menurut Diaz, Long Covid-19 bisa terjadi selama 3 bulan, 6 bulan, hingga terlama 9 bulan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR