"WHO memastikan, kami memiliki pengakuan atas ini (Long Covid-19), karena ini nyata," ujar dia seperti dilansir dari Channel News Asia pada Kamis (5/8/2021).
Ada alasan mengapa WHO sangat khawatir dengan pasien Long Covid-19.
Salah satunya karena mereka yang terinfeksi SARS-CoV-2 ini banyak yang menderita efek jangka panjang.
"Kami tidak tahu berapa lama efek ini bertahan."
"Dan kami sedang mengerjakan definisi kasus untuk lebih memahami dan menggambarkan apa sindrom pasca-Covid-19 ini," ungkap Van Kerkhove.
Untuk sekarang, WHO hanya memiliki program rehabilitasi yang lebih baik untuk penderita Long Covid-19.
Rencananya akan ada penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sindrom ini dan bagaimana dokter bisa menanganinya.
Yang jelas, mereka yang mengalami Long Covid-19 terus menerus berjuang untuk pulih dan mengalami gejala yang berkelanjutan.
Mereka menyebutnya fase akut dengan beberapa gejala.
Di antaranya sesak napas, kelelahan ekstrem, kabut otak serta gangguan jantung dan neurologis.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR