Intisari-Online.com - Bloomberg, sebuah media asal Amerika Serikat (AS), menyebut Indonesia menjadi negara terburuk selama pandemi Covid-19.
Bahkan media asal AS itu tak main-main ketika menjabarkan Indonesia menjadi negara terburuk selama pandemi Covid-19.
Diketahui Bloomberg merilis laporan berjudul "Peringkat Ketahanan Covid-19" pada Rabu (28/7/2021).
Mereka merilis peringkat negara tempat terbaik dan terburuk selama pandemi Covid-19.
Hasilnya Norwegia menjadi negara terbaik di era Covid-19 Juli.
Sebab negara itu hampir membuka perbatasan dan semakin dekat dengan kehidupan normal.
Berbanding terbalik dengan posisi Indonesia yang berada di peringkat paling bawah.
Ada dua poin yang paling ditegaskan Bloomberg mengapa Indonesia berada di peringkat paling bawah.
Yaitu soal kasus kematian dan vaksinasi massal.
Bagaimana faktanya di lapangan?
Dilansir dari kompas.com pada Kamis (5/8/2021), Indonesia memang mencatatkan kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia.
Bahkan pada Rabu (4/8/2021), kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 1.747 kasus.
Dengan begitu, pemerintah melaporkan ada 100.636 kasus kematian sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 silam.
Bahkan pada 27 Juli 2021 kematian mencapai 2.069 kasus dalam satu hari.
Tercatat sejak bulan Juli 2021, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia rata-rata menembus lebih dari 1.000 kasus.
Hingga hari ini pun, ada 524.011 orang di seluruh Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.
Dan bukan DKI Jakarta yang menyumbang kasus kematian tertinggi di Indonesia,
Justru kota Semarang-lah yang penyumbang kasus kematian tertinggi di bulan Juli 2021.
Tepatnya ada 5 wilayah dengan kasus kematian tertinggi.
Yaitu, Kota Semarang, Kota Jakarta Timur, Kabupaten Garut penyumbang, dan Kota Jakarta Barat.
Diikuti Jakarta Timur, Kabupaten Garut, Jakarta Barat, Kabupaten Karawang, Jakarta Selatan, Kota Balikpapan, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Jombang.
Salah satu penyebab banyaknya kasus kematian di Indonesia adalah karena penuhnya rumah sakit dan membuat pasien harus isolasi mandiri.
Namun sayangnya isolasi mandiri malah merenggut nyawa mereka.
Alasan kedua mengapa Indonesia disorot dunia adalah tingkat vaksinasi Covid-19 yang masih rendah.
Hingga Rabu (4/8/2021) pukul 12.00 WIB, data pemerintah mencatat, ada 21.965.366 orang atau 10,55 persen yang sudah divaksinasi.
Dengan 48.485.265 orang atau 23,28 persen yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
Tentu saja angka itu sangat rendah dibanding 250 juta penduduk Indonesia.
Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengatakan vaksinasi harus segera dilakukan agar tingkat kasus harian dan kasus positif berkurang.
Pemerintah Indonesia memang menargetkan 60-70 juta suntikan pada bulan Agustus 2021 ini.
Namun fakta di lapangan sangat susah mendapatkan suntikan vaksin.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR