Dinamakan setelah Cyclops, raksasa bermata satu dari mitologi Yunani, metode ini menemukan pembangun membangun dinding “tanpa mortar, menggunakan balok batu besar.”
Seperti yang dicatat oleh Universitas Alicante, penduduk setempat memperkuat Son Catlar sebagai tanggapan atas Perang Punisia, yang terjadi antara Roma dan Kartago dari tahun 264 hingga 146 SM, atau penaklukan Romawi atas Kepulauan Balearic sekitar tahun 123 SM.
Seperti dikutip dari ensiklopedia Britannica, bahwa pulau-pulau itu berturut-turut diperintah oleh orang Kartago, Romawi, Vandal, Moor, dan Spanyol, yang semuanya meninggalkan jejak mereka.
Penggalian di Son Catlar ini telah berlangsung sejak tahun 2016, melansir smitsonianmag.
Selama penggalian sebelumnya, para ilmuwan menyelidiki berbagai fase konstruksi tembok, serta bagian-bagian tertentu dari benteng, termasuk gerbang utara dan gerbang bengkoknya.
Son Catlar, sangat berharga bagi para peneliti karena memberikan banyak ruang untuk mempelajari arkeologi konflik dan perang.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR