Namun, pengusaha Swiss yang ikut kolonialisme cenderung sedikit.
Justru yang agak besar itu adalah serdadu bayaran Swiss.
Mereka masuk dalam KNIL dalam jumlah ribuan, terutama di era 1850 hingga 1860.
Belanda lebih suka merekrut tentara Eropa ketimbang melatih tentara pribumi, yang dikhawatirkan memberontak seperti di India.
Swiss memang tidak memiliki tanah jajahan, tapi terlibat dalam kolonialisme, yang merupakan proyek masyarakat Eropa.
Swiss ikut di dalamnya dan memperoleh keuntungan.
Masyarakat Eropa saat itu menganggap dirinya lebih unggul dan negara lain dijadikan jajahannya.
Swiss terlibat sebagai serdadu bayaran, pengusaha dan juga misionaris.
Meski begitu, masyarakat Swiss sendiri tidak banyak tahu bahwa mereka pernah menjadi penjajah. Selama ini yang terkenal sebagai penjajah kan Belanda, Perancis, Jerman atau Belgia.
Namun Andreas mengatakan bahwa lambat laun mereka akan mengetahui juga, lambat laun akan sadar juga.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR