Lonjakan kasus Covid-19 di Negeri Sakura membuat rumah sakit mulai kelabakan menangani pasien.
Sistem medis negara ini pun kini mengalami krisis bahkan terancam mengalami kelumpuhan.
Memang, seperti diakui oleh direktur Rumah Sakit Universitas Showa, Hironori Sagara, rumah sakit di Jepang sudah mengalami krisis.
"Ada yang ditolak berulang kali untuk masuk. Di tengah kegembiraan Olimpiade, situasi tenaga medis sangat parah," ungkap Sagara, seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Untuk mengatasi kondisi ini, Jepang akhirnya memutuskan untuk membatasi warga yang bisa dirawat di rumah sakit.
Hanya pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi sangat parahlah yang berhak mendapatkan perawatan.
KOMENTAR