Chandra Bhushan, chief executive officer dari organisasi penelitian Forum Internasional untuk Lingkungan, Keberlanjutan & Teknologi (iFOREST), mengatakan kebakaran hutan dikaitkan dengan suhu ekstrem, periode kekeringan yang lebih lama, tingkat kelembaban yang rendah, dan kecepatan angin yang tinggi.
“Ada kondisi iklim yang diciptakan yang sangat menguntungkan untuk kebakaran hutan, itulah sebabnya Anda melihat semua insiden ini terjadi di wilayah Mediterania,” kata Bhushan kepada Al Jazeera.
“Dan semuanya dapat dikaitkan dengan perubahan iklim.”
Di Turki, dua orang meninggal pada hari Minggu di kota pesisir Mediterania Manavgat, menambah jumlah kematian kota itu menjadi sedikitnya tujuh, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca.
Dalam beberapa hari terakhir, setidaknya satu orang juga tewas di Marmaris.
Dua puluh tujuh orang masih dirawat di rumah sakit di daerah yang terkena dampak, sementara ribuan telah dievakuasi dari rumah mereka.
Sejumlah kebakaran di beberapa provinsi di pantai Aegean dan Mediterania Turki terjadi Rabu lalu, dihembus oleh angin kencang dan suhu yang menyengat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR