Intisari-Online.com - Ditengah pandemi Covid-19 di Indonesia yang juga sedang terlilit hutang, Akidi Tio, seorang pengusaha di Sumatera Selatan, menyumbang Rp 2 triliun.
Alih-alih kagum, Hamid Awaludin, mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia justru memberi peringatan.
Dalam opininya yang dimuat di Komas.com berujudul 'Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat,' Hamid menganggap filantopis ini telah melecehkan akal sehat dan memarjinalkan tingkat penalaran para pejabat negeri ini.
Bahkan mungkin ini adalah cara memopulerkan diri dengan cara melecehkan akal waras para pejabat.
Bahkan dalam sejarah, Bung Karno dan rakyat Indonesia pernah kecele terhadap aksi dermawan bangsawan gadungan.
Waktu itu Bung Karno mengundang raja dan ratu palsu ke Istana Negara.
Bahkan ratunya kemudian diketahui merupakan seorang PSK.
Raja dan ratu bahkan berhasil menarik perhatian Presiden Soekarno.
Mereka adalah Idrus dan Markonah.
Keduanya mengaku sebagai raja dan ratu dari suku Anak Dalam di wilayah Lampung.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR