"Pernyataan itu menginjak kedaulatan negara-negara di kawasan itu," tambahnya.
China tidak senang dengan kunjungan AS ke negara tetangga selatannya itu.
Global Times yang dikelola pemerintah China menyatakan, "Kunjungan Austin adalah yang pertama ke Vietnam oleh seorang pejabat tinggi AS sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari."
Namun, kemudian merasa lega dalam pernyataannya bahwa "tidak ada kemajuan nyata yang dicapai dalam hubungan bilateral AS-Vietnam".
Global Times kemudian menyarankan ketika berbicara tentang diplomasi Washington di Asia Tenggara, "AS tampaknya terobsesi menjadi bermuka dua".
Menurut juru bicara Partai Komunis China (PKC), sikap bermuka dua ini diungkapkan oleh AS yang secara bersamaan meratakan "sanksi yang tidak masuk akal untuk memprovokasi Tiongkok" dan mengatakan bahwa AS "berkomitmen untuk mengejar hubungan yang konstruktif dan stabil dengan Tiongkok".
Global Times melanjutkan dengan menyatakan "kemunafikan semacam itu tidak dapat menyembunyikan tujuan geopolitik paling mematikan dari kebijakan AS di China".
Platform propaganda PKC itu menyatakan kecurigaan mereka bahwa, "AS sekarang secara serius memikirkan bagaimana memanfaatkan sepenuhnya 'alat ideal' ini untuk membatasi China".
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR