Hal itu dikatakan oleh pejabat perusahaan kepada media China Global Times pada hari Kamis selama Dialog Bisnis tentang Kerjasama Vaksin, yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri China.
Melansir, Global Times, Jumat (30/7/2021), Yang Xiaoming, Ketua Sinopharm China National Biotec Group, anak perusahaan Sinopharm, mengatakan bahwa perusahaan sedang melakukan tes netralisasi pada varian Delta dengan serum penerima vaksin dan meningkatkan pengembangan vaksin yang menargetkan empat varian yang mendominasi: Alfa, Beta, Gamma dan Delta.
Menurut Yang, vaksin Sinopharm untuk varian Beta, pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, sedang menjalani uji coba pada hewan.
Uji vaksin untuk varian Delta saat ini sedang dalam pengembangan.
Saat ini, vaksin Sinopharm yang tidak aktif masih efektif dalam melindungi penerima dari varian yang mendominasi, kata Yang.
China telah memberikan lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin COVID-19 pada hari Rabu.
Namun, beberapa kasus orang yang terinfeksi setelah diinokulasi telah dilaporkan selama wabah Nanjing baru-baru ini.
Yang menjelaskan bahwa tidak ada vaksin COVID-19 di dunia yang dapat memastikan perlindungan 100 persen terhadap infeksi.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR