Ahli bedah Jepang mengambil otot hati dan paha para prajurit AS, kemudian disajikan kepada perwira Jepang sebagai hidangan utama, di samping sake panas.
Hal tersebut terungkap dalam persidangan kejahatan perang menurut kesaksian Laksamana Kinizo Mori, seorang koki ‘telah mengambil (hati pasukan AS) menusuknya dengan batang bambu dan dimasak dengan kecap dan sayuran.”
Mayor Sueo Matoba, yang termasuk di antara perwira senior terlibat dalam aksi kanibalisme tentara Amerika itu, kemudian membela tindakannya.
“Insiden ini terjadi ketika Jepang menghadapi kekalahan demi kekalahan,” tegasnya.
“Para personel menjadi bersemangat, gelisah, dan mendidih dengan amarah yang tak terkendali … Kami lapar. Saya hampir tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Kami benar-benar bukan kanibal.”
Kebenaran yang mengerikan itu diungkap oleh James Bradley dalam bukunya, Flyboys: A True Story of Courage, pada 2003.
Dalam bukunya, dia melaporkan bahwa beberapa penerbang dipotong-potong dan disajikan sebagai hidangan utama dalam perjamuan mewah yang diadakan oleh perwira senior Jepang di Chichijima, termasuk seorang jenderal dan seorang laksamana.
Menurut buku tersebut, kanibalisme tidak muncul karena kelaparan, karena petinggi di Chichijima punya banyak makanan.
Kekejaman itu terjadi untuk mencemooh musuh.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR