Secara spontan Xanana berdiri dan memeluk Wani lalu memberikan karangan bunga untuk menguatkan Wani.
Xanana memberikan simpatinya kepada Wani karena ayahnya menjadi salah seorang aktivis yang hilang menjelang reformasi 1998.
Namun hingga saat ini, Thukul menjadi salah satu aktivis yang dicari karena nasibnya tidak jelas setelah diburu aparat di Rezim Orde Baru.
Telat disadari, sebenarnya aktivis, sastrawan, dan seniman Wiji Thukul menghilang usai Kerusuhan 27 Juli alias Kudatuli pada 1996.
Menghilangnya Wiji Thukul bermula saat polisi memburu rumahnya di Solo.
Sebab, organisasi politik tempatnya bernaung, yaitu Partai Rakyat Demokratik (PRD), dituding oleh Kepala Staf Bidang Sosial dan Politik ABRI Letnan Jenderal Syarwan Hamid, sebagai dalang di balik peristiwa itu.
Ketika itu Wiji Thukul memutuskan untuk melarikan diri saat diburu aparat.
Selama dalam pelarian, ia mengembara dari kota ke kota.
Ia mendompleng truk, naik bus atau menumpang mikrolet.
Di tiap kota yang disinggahi, ia bersembunyi di rumah sahabat atau kenalan yang ia percaya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR