Sementara parasit biasanya hidup dari inangnya, ini dapat diubah di lingkungan yang ekstrem, kata tim di Shanghai.
Analisis genetik menunjukkan bahwa mimivirus raksasa dapat menggunakan gen reproduksinya untuk membantu inangnya (jamur atau protozoa) dengan mempercepat pemecahan asupan karbohidrat, menurut para peneliti.
Metabolisme dan pertumbuhan yang lebih cepat memberi inang dan virus keunggulan kompetitif di Challenger Abyss, yang gelap, miskin nutrisi, dan penuh dengan persaingan sengit untuk bertahan hidup.
Namun, para peneliti mengatakan hubungan antara inang dan virus hanya teoretis karena mereka tidak dapat menghidupkan kembali virus dari sampel yang dikumpulkan di Challenger Abyss.
Memperoleh informasi genetik tentang organisme yang hidup di lingkungan ekstrem dapat mengarah pada penemuan obat atau alat biologis baru.
Source | : | scmp |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR