Menurut laporan penelitian yang diterbitkan bulan ini di jurnal Genome Biology.
"Struktur biosfer lengkap dan eksplorasi fungsional komunitas mikroba di Challenger Abyss di Palung Mariana, tempat terdalam di dunia kurang mendapat perhatian daripada di laut lain," kata Li Xuan, seorang profesor di Institut Fisiologi Tumbuhan dan Ekologi Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, menulis.
Li menambahkan, "Selain peningkatan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan stasioner), lingkungan di Palung Mariana juga ditandai dengan suhu hampir beku, kegelapan total, dan nutrisi yang buruk pemeliharaan dan isolasi geografis".
Mimivirus, yang merupakan lebih dari 4% dari semua virus yang dikumpulkan dalam sampel sedimen laut.
Awalnya dikira sebagai bakteri ketika para ilmuwan pertama kali melihatnya selama wabah pneumonia 1992.
Dengan bulu filamen dan lebar hingga 700 nanometer, keluarga virus ini terkadang terlihat dengan mata telanjang.
Namun, Li dan rekan-rekannya tidak dapat melihat secara langsung mimivirus dalam sampel yang diambil di Challenger Abyss karena keluarga virus hanya berjumlah sangat kecil.
Tetapi para ilmuwan China sudah memiliki pengetahuan tentang keluarga virus yang tidak biasa dan sedikit diketahui ini.
Source | : | scmp |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR