Sisa-sisa ini tidak pernah diuji DNA, jadi sangat mungkin bahwa sisa-sisa warga negara Korea dan Taiwan tercampur di dalam sisa-sisa.
Orang-orang ini wajib militer dan dikirim untuk berperang bagi Tentara Kekaisaran Jepang.
Akses ke medan perang Rusia dan Mongolia hanya diberikan pada tahun 1991 ketika pihak berwenang Rusia memberikan peta Jepang ke situs pemakaman massal dan daftar ribuan tawanan perang Jepang.
Sekitar 600.000 tahanan Jepang dikebumikan di penjara Soviet, dan dari jumlah tersebut, diperkirakan 55.000 meninggal.
Pada tahun 2019, sekelompok warga AS yang mencari tentara AS yang gugur menemukan kuburan berisi 160 jenazah Asia di pulau Tarawa.
Jenazahnya diserahkan kepada pemerintah Jepang dengan permintaan agar mereka menjalani tes DNA.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR