Dokumen dan artefak hilang atau rusak, sehingga menghancurkan informasi berharga.
Kapasitas penyimpanan untuk sisa-sisa yang ditemukan juga merupakan masalah yang sedang berlangsung.
Pada tahun 2016 upaya bersama untuk memulihkan jenazah diluncurkan oleh parlemen Jepang.
Undang-undang yang diumumkan menjanjikan program delapan tahun untuk memulihkan jenazah di fasilitas militer AS mana pun di Pasifik Selatan.
Departemen Pertahanan AS bekerja sama untuk memastikan pencocokan DNA dilakukan.
Pencocokan DNA yang teratur dan konsisten tidak dilakukan di Jepang sebelum tahun 2003.
Kemudian hanya dilakukan atas permintaan khusus dari keluarga.
Tahun 2020, Jepang memulai lingkungan pengujian DNA yang komprehensif dan pusat informasi untuk setiap jenazah yang ditemukan.
Pemerintah Jepang tidak pernah rajin mengembalikan jenazah prajurit yang gugur ke keluarganya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR