Intisari-Online.com - Pemerintah Timor Leste menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Pemerintah dan rakyat Republik Rakyat Tiongkok (China).
Ini menyusul kehancuran besar-besaran dan hilangnya nyawa akibat hujan deras beberapa hari terakhir di Tiongkok tengah, yang menurut otoritas meteorologi negara itu adalah terberat dalam seribu tahun terakhir.
Sedikitnya 25 orang tewas dan tujuh orang hilang di ibu kota provinsi Zhengzhou, yang terletak sekitar 700 kilometer barat daya Beijing.
Juru Bicara Pemerintah Konstitusi Kedelapan, Menteri Fidelis Magalhaes, atas nama Perdana Menteri, Taur Matan Ruak dan seluruh Pemerintah, menyatakan "solidaritasnya dengan Pemerintah dan Rakyat Republik Rakyat Tiongkok, yang menghadapi dampak dari ini bencana."
Dia juga menyatakan bahwa "pada saat yang sulit ini, pikiran kami bersama para korban dan keluarga mereka dan kami memuji mereka yang tetap bertekad untuk mencari korban".
Nampaknya Timor Leste memang memiliki hubungan yang baik dengan China.
Salah satunyaterlihat pada tanggal 13 September 2016, pemerintah Timor Lorosae memberikan izin kepada Kementerian Keuangannya untuk memulai proses bergabung dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia yang berbasis di Beijing.
Ini terjadi sebulan sebelum Konferensi Tingkat Menteri ke-5 Makau berlangsung, mempertemukan para pejabat senior dari China dan semua negara berbahasa Portugis, termasuk Timor-Leste, dalam upaya untuk mempromosikan hubungan dan perdagangan yang lebih baik.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR