Sebelum pemerintah AS menawarkan kepada warga Afghanistan yang bertugas untuk militer AS untuk pindah ke AS.
Namun mereka harus melakukan serangkaian tes pendeteksi kebohongan.
Hasilnya ratusan penerjemah gagal dalam tes dengan alasan mereka tidak dapat diandalkan.
Dengan demikian, kontrak mereka diduga dihentikan dan pemerintah AS juga telah menyatakan bahwa kasus tersebut tidak akan ditinjau.
Secara total, sekitar 18.000 warga Afghanistan yang bertugas untuk militer AS telah mengajukan permohonan SIV, yang memungkinkan mereka untuk memasuki negara itu.
Tapi karena masih diproses, mereka masih berada di Afghanistan.
Sementara setidaknya tujuh mantan penerjemah militer AS terbunuh tahun ini.
Sehingga jumlah total mantan penerjemah militer AS yang terbunuh menjadi lebih dari 350 sejak 2014.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR