Melansir Newsweek, Jumat (23/7/2021), WHO tidak melihat pandemi berakhir sampai setidaknya pertengahan 2022 ketika dunia berpotensi memvaksinasi 70 persen dari semua populasi negara.
Sementara itu, seorang anggota staf medis bekerja di unit perawatan intensif Rumah Sakit Henri Mondor di Creteil, dekat Paris, pada 22 Juli menyebut ketidakadilan vaksin sebagai "kegagalan moral" dan "mengalahkan diri sendiri secara epidemiologis dan ekonomis."
Pakar kesehatan telah menunjukkan bahwa tingkat vaksinasi yang rendah di wilayah tertentu di dunia memungkinkan virus menyebar dan meningkatkan kemungkinan pembentukan mutasi baru.
Sementara vaksin efektif melawan mutasi saat ini, semakin banyak mutasi yang muncul, semakin besar kemungkinan seseorang dapat lolos dari vaksin.
Jika itu terjadi, Tedros memperingatkan bahwa vaksin baru harus dikembangkan dan seluruh dunia harus divaksinasi ulang.
Negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah mengalami lonjakan kasus.
Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang ancaman yang ditimbulkannya terhadap seluruh bangsa.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR