Intisari-Online.com - China telah memperjelas niatnya setelah mengklaim memiliki keseluruhan Laut China Selatan.
Tapi Filipina, Brunei, China, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam juga telah bersaing untuk klaim kedaulatan di perairan yang disengketakan tersebut.
Melansir, Express.co.uk, Sabtu (24/7/2021), Bill Hayton, dari Associate Fellow dengan Program Asia-Pasifik di Chatham House, telah menjelaskan bagaimana konflik dapat dipicu di wilayah tersebut meskipun semua pihak mengetahui bagaimana "bencana" itu akan terjadi.
Berbicara kepada Express.co.uk, Hayton mengatakan: "Saya pikir semua orang di semua pihak tahu bahwa konflik akan menjadi bencana, tetapi orang-orang masih berusaha untuk mendorongnya ke tepi untuk menunjukkan betapa seriusnya itu dan untuk menantang pihak lain mencoba melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan konflik.
"Ini waktu yang sulit.
"Saya pikir semua orang tahu apa yang dipertaruhkan.
"Risikonya tentu saja adalah salah perhitungan atau tindakan seorang kapten kapal nelayan dapat memicu sesuatu yang membawa kekuatan yang jauh lebih besar ke dalam permainan.
"Itu benar-benar risiko bahwa sesuatu yang tidak terduga mungkin terjadi.
Baca Juga: Inggris Tiba-tiba Kerahkan Dua Kapal Perang di Perairan Asia Secara Permanen, Untuk Hadapi China?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR