Intisari-Online.com - Konflik Laut China Selatan masih menjadi salah satu permasalahan dunia yang tidak pernah ada habisnya.
Bahkan konflik Laut China Selatan malah makin memanas.
Kali ini Inggris mau menantang China di Laut China Selatan.
Dilansir dari sputniknews.com pada Sabtu (24/7/2021), pada bulan Maret, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meluncurkan tinjauan kebijakan luar negeri baru negara itu.
Di antaranya mewajibkan Inggris untuk lebih memahami dan menanggapi tantangan sistemik yang ditimbulkan China.
Sikap Inggris itu langsung mendapat tanggapan oleh pemerintah China.
Di mana Beijing telah memperingatkan London terhadap sikap militer.
Ini terjadi setelah Inggris mengumumkan rencana untuk secara permanen menugaskan dua kapal perang Inggris ke perairan Asia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintah China menghormati kebebasan navigasi dan penerbangan di perairan sekitarnya.
Mereka mengatakan kebijakan itu dikatakan bisa dinikmati oleh semua negara sesuai dengan hukum internasional.
Akan tetapi pada saat yang sama, Zhao menunjukkan bahwa China juga mengancam negara lain.
Khususnya Beijing dengan tegas menentang praktek militer di wilayah tersebut.
Dan upaya London untuk mengirim kapal perang ke Asia telah merusak kedaulatan dan keamanan China.
Serta merusak perdamaian dan stabilitas regional.
Memang pada awal pekan ini Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace telah melaksanakan perintah Perdana Menteri Inggris.
Di mana kelompok penyerang (kapal induk HMS Queen Elizabeth) akan secara permanen menugaskan dua kapal di wilayah Indo-Pasifik mulai akhir tahun ini.
Pengerahan HMS Spey dan HMS Tamar, kapal patroli lepas pantai kelas Sungai baru Angkatan Laut Kerajaan, bertujuan untuk mendukung operasi dengan Australia, Jepang, dan Singapura, serta mungkin Amerika Serikat.
Dia mengumumkan keputusan tersebut setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi dari Jepang.
Kedua negara bertekad memiliki tugas untuk melindungi mereka yang tidak dapat melindungi diri mereka sendiri dari musuh yang akan mengancam mereka.
Kapal induk kapal induk Ratu Elizabeth ini dijadwalkan berlayar melalui perairan sengketa di Laut China Selatan, yang selain Beijing diklaim oleh sejumlah negara, seperti Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam.
Bahkan Menteri Pertahanan Wallace menggembar-gemborkan misi kelompok penyerang Indo-Pasifik yang akan mengibarkan bendera untuk Global Inggris.
Itu bukti bahwa mereka siap membantu negara-negara lain melawan China.
Namun melihat sikap Inggris, pengamat beralasan bahwa itu karena kemungkinan China akan menjadi saingan terberat sebagai negara adikuasa.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR