Syed Saddiq mengatakan hanya sedikit orang yang tahu kombinasi kotak aman itu, dan dibukanya terakhir 13 atau 14 Maret.
Kasus diselidiki dengan latar belakang Pasal 17 (a) dari Undang-undang MACC terkait gratifikasi dan suap.
"Kami memberinya waktu untuk merapihkan detail-detail karena negara ini tengah dalam pembatasan pergerakan," tutur seorang sumber yang terkait dengan penyelidikan ini kepada FMT.
Karena di tahun 2020 Malaysia sudah melaksanakan lockdown, maka pengusutan sangatlah terbatas.
Menanggapi permintaan MACC, Syed Saddiq mengatakan ia menolak tudingan korupsi, dengan menyebut uang yang hilang itu adalah tabungan hasil gaji dan tunjangannya saat menjadi menteri.
Ia juga mengaku gaji dan tunjangannya sudah banyak sehingga ia tidak paham kenapa seorang menteri harus melakukan korupsi.
"Hingga sekarang, saya tak mengerti kenapa seorang menteri perlu melakukan korupsi. Kami dibayar mahal, memiliki tunjangan tinggi, dan hal tersebut tak termasuk bonus yang kami terima," tuturnya lewat sebuah pernyataan resmi bebarapa hari setelah kejadian itu.
Syed Saddiq mengutarakan bahwa ia menerima 55.000 RM (Rp 188 juta) per bulan sebagai menteri dan perwakilan dari kota Muar.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR