Tidak puas dengan kekejaman ini mereka kemudian merebut penutup pintu Ka'bah.
Akhirnya mereka mencuri Hajar Aswad yang tak tergantikan dan membawanya ke ibukota baru mereka di Hajar, Bahrain.
Hajar Aswaj baru dikembalikan ke tempatnya semula 22 tahun setelah dicuri, pada 951 SM.
Tepatnya setelah penguasa ketiga Dinasti Fatimiyyah Al-Mansur, meminta kepada pengganti Abu Thair Sulaiman, yakni Ahad Ibnu Abu Sa'id Al Qaramanthah untuk mengembalikannya.
Permintaan itu disetujui oleh pemimpin Qaramithah ke-5.
Sejak itu, Hajar Aswad selalu berada di tempatnya hingga sekarang.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR