Sayangnya, di Delft Belanda, ternyata ijazahnya tidak diakui, jadi dia harus mengulang lagi dari tingkat pertama.
Namun, akhirnya jerih payahnya berhasil. Tahun 1956 Soemantri lulus sebagai insinyur kimia teknik, lalu dua tahun kemudian ia berhasil memperoleh gelar Doktor dalam ilmu kimia teknik.
Dua gelar yang diperolehnya kini ditambahkan di depan namanya setelah bertahun-tahun belajar, yaitu DR dan Ir.
Tahun 1958 ketika Soemantri sekeluarga dipulangkan ke Indonesia, dia ditugaskan di Staf Umum Angkatan Darat (SUAD), namun dia tidak betah karena tidak ada sangkut pautnya dengan yang telah dipelajarinya bertahun-tahun.
Ada permintaan dari ITB agar Soemantri mengajar di Bandung, karena mereka kekurangan ahli kimia teknik bangsa Indonesia.
Di bawah pimpinan Soemantri bagian kimia teknik berkembang pesat, lalu dia diangkat menjadi Kepala bagian kimia teknik dan Pembantu Rektor ITB urusan akademis.
Lima tahun pengabdiannya di ITB, dari tahun 1959 smapai tahun 1964, membuat namanya bukan saja terkenal di Indonesia bahkan sampai luar negeri.
Dan belum genap usianya 40 tahun, di depan namanya sudah berjejer gelar Prof. Dr. Ir.
Bulan Agustus 1964, Soemantri ditunjuk untuk mengepalai Universitas Indonesia (UI), salah satu universitas yagn paling tua di Indonesia.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR