Ini berbeda dengan pendahulunya, Donald Trump, yang dilaporkan telah memberikan kebebasan kepada militer AS di tempat-tempat seperti Somalia dan Libya sehubungan dengan serangan udara.
Pada bulan Maret, media AS melaporkan bahwa juru bicara Pentagon John Kirby menyatakan bahwa setiap serangan yang direncanakan di luar Afghanistan, Suriah, dan Irak harus diserahkan ke Gedung Putih.
Tujuannya agar presiden memastikan bahwa presiden memiliki visibilitas penuh pada usulan tindakan yang diusulkan.
Menurut organisasi non-pemerintah Airwars, yang melacak korban sipil dalam serangan udara di seluruh dunia, serangan pesawat tak berawak meningkat secara signifikan selama era kepresidenan Trump.
Salah satunya 11 serangan meningkat di Somalia pada 2015 menjadi 64 pada 2019 dan 54 pada 2020.
Kelompok radikal Al-Shabaab sendiri ialah Gerakan Pemuda Mujahidin.
Di mana mereka memiliki hubungan dekat dengan organisasi teroris internasional Al-Qaeda.
Kehadiran kelompok ini telah mengobarkan perang bersenjata melawan pemerintah pusat Somalia dan menghalangi kegiatan kemanusiaan PBB.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR