Namun, para peneliti dari Global Development menemukan bahwa kelebihan kematian diperkirakan 10 kali lipat dari jumlah yang tercatat.
Para peneliti yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu melakukan 3 pemeriksaan.
Pertama, mereka memeriksa kasus kematian di tujuh negara bagian - yang menyumbang setengah dari populasi India.
Kedua, mereka juga melihat tes antibodi di seluruh negara yang memberi mereka wawasan tentang tingkat kematian akibat infeksi spesifik usia.
Ketiga, mereka menganalisis survei terhadap 868.000 orang, menanyakan apakah mereka memiliki anggota keluarga yang meninggal dalam empat bulan terakhir.
Kesimpulan mereka menemukan bahwa kelebihan kematian di India diperkirakan antara 3,4 juta hingga 4,7 juta.
Bukan 414.000 kasus kematian seperti yang tercatat.
“Kematian yang sebenarnya mungkin dalam beberapa juta bukan ratusan ribu."
"Membuat ini bisa dibilang sebagai tragedi kemanusiaan terburuk di India sejak Pemisahan dan kemerdekaan,” kata laporan itu.
Para peneliti berhati-hati bahwa metode mereka memiliki kelemahan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR