Rumah duka itu menyatakan tidak memiliki layanan kremasi jenazah.
"Bisnis kami itu ambulans, peti, dan rumah persemayaman. Tidak ada kremasi," kata Business Development Rumah Duka Abadi, Indra Paulus, Senin.
Ia menyampaikan bantahan itu terkait dengan kabar yang beredar di media sosial.
Di media sosial beredar foto nota pembayaran pelayanan Rumah Duka Abadi di Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Karena kartel kremasi semakin meresahkan warga di tengah pandemi virus corona, polisi akan menyelidiknya.
"Pasti akan kami selidiki. Segala yang meresahkan di masyarakat pasti kami selidiki," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Joko Dwi Harsono, Senin.
Joko pun mengimbau warga yang ditawari kartel kremasi untuk segera melapor.
"Kami memerlukan informasi yang sekecil-kecilnya dan selengkapnya. Kami berharap korban mau hadir memberi informasi," ujar Joko.
Terakhir, Pemprov DKI pun berencana membangun krematorium untuk mengkremasi jenazah pasien Covid-19.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR