Menurutnya, hal tersebut merupakan problem struktural dalam perekonomian Indonesia, sehingga memang diperlukan reformasi industrialisasi.
Tak adanya strategi industrialisasi karena pelaku bisnis di Indonesia banyak diisi oleh pemburu rente.
Sehingga mereka hanya fokus pada akumulasi kapital tanpa mendalami upaya inovasi teknologi dan entrepreneurship.
Kemudian Didik menyebut pelaku bisnis di Indonesia terlalu nyemplung ke politik.
Hal itu terlihat dari kebanyakan partai politik diisi pebisnis.
"Setiap event politik itu dibiayai mereka (pebisnis), sehingga jadilah mereka oligarki bisnis, ekonomi, bahkan oligarki politik. Ini yang menghalangi Indonesia, sehingga sulit merebut teknologi dengan kapasitas inovasi dan entrepreneurship," ujarnya.
"Selalu event politik ini mengganggu neraca (keuangan) mereka, mengganggu keseriusan mereka untuk fokus industrialisasi, sehingga ya jalan di tempat. History of no change," lanjut Didin.
Tidak heran, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah tokoh politik dengan latar belakang pebisnis.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR